- Kapolda Kalsel Cek Kesiapan Pengajian Malam 5 Rajab 1447 H
- Gubernur Kalsel Buka Rakerprov KONI Tahun 2025
- HAKORDIA 2025: Pemkab Kotabaru Gelar Sosialisasi dan Diskusi Panel SPI 2025
- Skandal Pemerasan Kejari HSU, LSM GMPD Banjarbaru: Banyak Yang Bisa jadi Target KPK di Kalsel
- Disparpora Kotabaru Sukses Gelar Bupati Cup Kotabaru Hebat 2025
- Wabup Kotabaru Apresiasi Festival Budaya 2025 di Obyek Wisata Kampung Nelayan
- HUT Polhut ke-59, Dishut Kelsel Tekankan Pelestarian Ekosistem Hutan Banua
- Catatan Kritis Akhir Tahun WALHI Kalsel: Rapor Merah Pemprov Atasi Krisis Lingkungan!
- Pelabuhan Stagen Dipadati Penumpang, Pelindo Kotabaru Siagakan Fasilitas dan Personel
- Pemkab Kotabaru dan Kemenag Berikan Penghargaan Peserta MTQ Berprestasi
Banjir Lagi! Warga Kotabaru Tunggu Kerja Nyata Dinas Terkait

Keterangan Gambar : Titik banjir di depan perumahan bamega town simpang gunung ulin, Selasa (26/11/24)
Kotabaru, Borneopos.com -- "Banjir lagi, sampai kapan begini?," keluh Akhmad Supiani warga Desa Sungai Taib Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru, Selasa (26/11/24).
Baca Lainnya :
- Kadis Perkim Kotabaru Buka Suara Soal Pembebasan Lahan Bandara Gusti Syamsir Alam 0
- Dinas Perkim Kotabaru Tak Hadir Rapat Di DPRD, Bahas Keluhan Warga Soal Pembebasan Lahan Bandara GSA0
Keluhan ini buntut dari banjir yang terus berulang dan terulang terjadi di beberapa titik ruas jalan di Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru saat hujan.
Warga berharap pemkab Kotabaru melalui Dinas PUPR, Perkim, DLH dan Dinas lainnya yang terkait, serius menangani persoalan banjir di Kotabaru.
Pantauan media ini di lapangan, titik banjir tersebut antara lain berada di depan perumahan bemega town Desa Sungai Taib, ruas jalan depan kantor pengadilan agama di desa Stagen, ruas jalan pembataan di Desa Sebelimbingan, dan lainnya.
Sementara ketinggian banjir yang mengenangi ruas-ruas jalan protokol tersebut bervariasi, mulai 30-50cm, sehingga berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Adapun penyebab banjir di ruas jalan-jalan protokol ini, antara lain drainase yang tak mampu menampung jumlah air yang masuk ke parit, sampah dan kotoran menghambat kelancaran drainase, kurangnya tangkapan air diwilayah pegunungan, maraknya betonisasi di wilayah perkotaan, dan lainnya. (red)



Baca Lainnya :
- Kadis Perkim Kotabaru Buka Suara Soal Pembebasan Lahan Bandara Gusti Syamsir Alam 0
- Dinas Perkim Kotabaru Tak Hadir Rapat Di DPRD, Bahas Keluhan Warga Soal Pembebasan Lahan Bandara GSA0

.jpg)


.jpg)


.jpg)
.jpg)




