- Indocement Tarjun Dan Desa Mitranya Terima Penghargaan CSR Bidang Lingkungan Dari Pemkab Kotabaru
- Pelindo Kotabaru Bagi Hewan Kurban di Tiga Desa dalam Rangka Idul Adha 1446 H / 2025 M
- Pemkab Kotabaru Peringati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2025
- April-Mei, Polda Kalsel Tangkap 239 Tersangka dan Sita 54,8 Kilogram Sabu Serta Ribuan Pil Ekstasi
- Dinas PUPR Kotabaru Rancang Program Penanganan Banjir Perkotaan, Simak Isinya!
- Indocement Tarjun Konsisten Dukung Pemkab Kotabaru Tekan Prevalensi Stunting Lewat Berbagai Program
- Lagi, Indocement Tarjun Serahkan Hewan Qurban Untuk Awak Media Kotabaru pada Idul Adha 1446H
- Bupati Kotabaru H. Rusli Temui Gibran Bahas Persiapan Pembangunan Stadion Kotabaru Hebat
- Bupati Kotabaru Muhmmad Rusli Tanam Lebih 1000 Pohon Bibit Tanaman Pada Program 100 Hari Kerjanya
- Konstruksi Kedalaman Bor Pile Pondasi Mesjid Raya Berubah, Begini Penjelasan Dinas PUPR Kotabaru
Orientasi Pendidikan Generasi Milenial Perlu Diboboti Dengan Etika, Moral dan Akhlak Mulia
.jpg)
Keterangan Gambar : Jacob Ereste (istimewa)
Borneopos.com, Banten - Perubahan adalah upaya untuk keluar dari kemandegan yang tidak lagi dirasa bisa memberi banyak manfaat dalam kehidupan yang perlu untuk terus bergerak, agar tidak mandek, atau mati.
Baca Lainnya :
- Kecerdasan Spiritual Harus Menjadi Pemandu Fungsi dan Peran Artificial Intellegencia0
- Hasrat Ingin Melihat Misteri Dari Perayaan 17 Agustus 2024 di IKN0
Begitulah kejumudan harus ditinggalkan, agar kehidupan dapat semakin maju dan berkembang, apalagi dalam kondisi dan situasi yang buruk yang menggerus nilai-nilai kemanusiaan yang patut dijaga dan dikembangkan kemuliaannya.
Memang, perubahan yang hendak dilakukan dasarnya bermula dari keinginan mengarah pada kemajuan yang lebih baik. Meski resiko untuk itu bisa terjadi justru sebaliknya.
Karena itu dalam upaya untuk melakukan perubahan patut dilakukan secara seksama dengan perhitungan langkah yang mendetail dan terukur supaya kesalahan bisa dihindari agar apa yang hendak diraih tidak menjadi lebih buruk dari kondisi dan situasi sebelumnya.
Adapun wujud perubahan yang diidealkan itu bisa saja abstrak sifatnya, tidak dalam bentuk yang material.
Maka itu, capaian kemampuan dan kecerdasan spiritual pun menjadi semakin penting untuk ikut mempercepat terjadinya perubahan yang diharap dapat mendatangkan kebahagiaan dan kegembiraan, supaya dapat melengkapi kesempurnaan hidup yang tidak cuma sekedar untuk melimpahnya harta dan kekuasaan.
Karena itu, proses dari pencapaian perubahan menuju tatanan hidup yang lebih baik, yang lebih bermutu dan lebih bermartabat sungguh patut dilakukan dalam panduan etika dan moral hingga dapat memenuhi prasyarat berakhlak mulia.
Kemuliaan manusia dapat selalu ditakar dengan perilaku etika, perbuatan orang yang bersangkutan yang memiliki moral baik, sehingga mampu menciptakan peradaban bagi yang mengekspresikan akhlak manusia yang mulia seperti yang dititipkan Tuhan pada khalifahnya di bumi.
Untuk melakukan perubahan menuju tatanan hidup yang lebih baik, lebih bermutu dan lebih bermartabat jelas diperlukan kualitas dan kecerdasan manusia, utamanya bagi generasi milenial sekarang ini.
Seperti yang diproyeksikan segenap warga bangsa Indonesia memasuki satu abad usia kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045.
Karena ini perlu ditilik mutu dari pendidikan nasional kita dengan hasil keluarannya untuk mengetuk gerbang peradaban baru yang disebut era "Indonesia Emas" dalam tenggang waktu 20-an tahun ke depan.
Artinya, generasi yang lahir sekitar 5 -10 tahun lalu hingga generasi yang lahir hari ini harus sungguh-sungguh dipersiapkan secara serius.
Bila tidak, saat memasuki gerbang peradaban "Indonesia Emas" pada tahun 2045 itu kelak akan gagap dan kikuk, tak mampu mengisi ruang kosong yang harus ditata sedemikian rupa, agar kondisi Indonesia tidak sampai lebih buruk dari apa yang kita rasakan kegetiran dan pahitnya seperti yang terjadi hari ini.
Kualitas pendidikan yang bermutu serta memiliki nilai tambah yang layak diunggulkan tidak cuma sekedar berkualitas dalam pengertian intelektual, tapi harus dan mutlak memiliki kecerdasan spiritual yang muncul dari kedalam batin untuk senantiasa mengedepankan etika, moral dan akhlak mulia manusia agar tidak membuat kerusakan yang lebih parah, supaya tidak semakin culas mengabaikan etika hukum, etika ekonomi dan etika terhadap alam serta lingkungan sebagi bagian dari ekspresi Ketuhanan yang tidak bisa diabaikan.
Kerusakan alam, keculasan dalam pelaksanaan hukum, kebobrokan dalam perilaku ekonomi yang selama ini terjadi hingga kerusakan tata negara dan berbangsa kita akibat langsung dari ketiadaan etika, moral dan akhlak yang bobrok.
Idealnya hukum itu dibangun untuk memagari etika dan moral serta akhlak manusia agar tetap terjaga kemuliaannya.
Tapi realitasnya, hukum justru yang melakukan perselingkuhan persis seperti yang dilakukan oleh MK (Mahkamah Konstitusi) yang tetap membengal membuat putusan yang cacat secara etik dan moral, tapi tetap mensahkan putusannya yang akan terus diingat dan dihujat sepanjang jaman.
Karena itu, orientasi dari pendidikan nasional Indonesia harus kembali memiliki muatan budi pekerti, etika, moral dan akhlak, dengan memberi muatan lebih terhadap pengetahuan keagamaan, bukan semata-mata ilmu dan teknologi yang semakin membius dan memanjakan untuk banyak hal yang serba instan.
Setidaknya, proses pembelajaran untuk anak dan cucu kita hari ini tidak lagi bisa sepenuhnya dipercayakan kepada lembaga pendidikan formal, karena akan lebih banyak memperoleh asupan dan perhatian dari pihak keluarga atau lembaga pendidikan non formal yang terpilih, seperti pesantren, minimal sekolah atau pun perguruan tinggi yang dikelola oleh pihak swasta yang masih mengedepankan kualitas mutu yang dikeluarkannya. Bukan lembaga pendidikan yang sudah terjerat dalam lingkaran bisnis yang dikelola seperti perusahaan.
Banten, 22 Juni 2024
Jacob Ereste
Baca Lainnya :
- Duka Di Hari Jadi ke-74 Kabupaten Kotabaru0
- Kecerdasan Spiritual Harus Menjadi Pemandu Fungsi dan Peran Artificial Intellegencia0
