OPINI | Nasionalisme di Era Digital : Mengukuhkan Identitas Bangsa di Era Globalisasi

Reported By Pimred Borneo Pos 09 Jan 2025, 08:01:52 WIB KALSEL
OPINI | Nasionalisme di Era Digital : Mengukuhkan Identitas Bangsa di Era Globalisasi

Keterangan Gambar : Foto : (istimewa)


Penulis : Siti Aisyah Richa Taruna

Mahasiswa Universitas Muhammdiyah Malang


Baca Lainnya :


Banjarmasin, Borneo Pos. --  Nasionalisme adalah salah satu nilai penting yang menjadi dasar persatuan dan identitas sebuah bangsa. Namun, perkembangan era digital saat ini membawa tantangan besar bagi keberlanjutan nasionalisme. 


Kemajuan teknologi membuat batasan antarnegara menjadi kabur, sehingga arus globalisasi yang membawa budaya asing menjadi sulit dibendung. Meski begitu, era digital juga dapat menjadi alat yang kuat untuk memperkuat nasionalisme.


Salah satu tantangan utama yang muncul adalah homogenisasi budaya. Budaya asing, terutama yang disebarkan melalui media sosial, kini lebih mudah diakses oleh masyarakat, khususnya generasi muda. Akibatnya, budaya lokal sering kali terpinggirkan. Banyak anak muda yang lebih akrab dengan tren budaya asing daripada seni tradisional seperti wayang atau tari daerah. Hal ini tentu berisiko melemahkan identitas budaya bangsa.


Namun, nasionalisme dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ini. Gerakan seperti "BanggaBuatanIndonesia" adalah salah satu contoh bagaimana nasionalisme dapat dihidupkan kembali melalui media digital. 


Dengan mengajak masyarakat mencintai produk dan budaya lokal, kampanye ini tidak hanya membantu menjaga dan melestarikan warisan budaya, tetapi juga memperkuat rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.


Selain sebagai penangkal, era digital juga membuka peluang besar untuk memperkenalkan budaya lokal ke dunia internasional. 


Banyak kreator Indonesia memanfaatkan platform seperti YouTube dan Instagram untuk menampilkan seni tradisional, seperti batik, gamelan, dan kuliner khas Indonesia. Ini menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk terhubung dengan budaya mereka sendiri, sekaligus memperkenalkannya ke dunia.


Tidak hanya soal budaya, nasionalisme di era digital juga penting untuk membangun ketahanan bangsa. Misalnya, gerakan cinta produk lokal tidak hanya memperkuat ekonomi, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap negara. 


Selain itu, solidaritas nasional juga menjadi kunci untuk melawan ancaman hoaks dan disinformasi yang marak di dunia maya. Dengan rasa kebersamaan, masyarakat bekerja sama menjaga kedaulatan informasi dan melindungi identitas digital bangsa.


Nasionalisme di era digital tetap relevan, bahkan menjadi lebih penting. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, nasionalisme dapat menjadi kekuatan utama untuk menghadapi tantangan globalisasi. 


Oleh karena itu, kerja sama semua pemangku kepentingan antara lain pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan sangat diperlukan untuk memastikan nilai-nilai nasionalisme terus hidup dan berkembang. 


Jika kita mampu memadukan teknologi dengan semangat nasionalisme, Indonesia akan semakin kuat di tengah arus globalisasi. (*red)



Siti Aisyah Richa Taruna - Mahasiswa Universitas Muhammdiyah Malang


Baca Lainnya :




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment