Indocement Tarjun Konsisten Dukung Pemkab Kotabaru Tekan Prevalensi Stunting Lewat Berbagai Program

Reported By Pimred Borneo Pos 03 Jun 2025, 12:50:46 WIB Kotabaru
Indocement Tarjun Konsisten Dukung Pemkab Kotabaru Tekan Prevalensi Stunting Lewat Berbagai Program

Keterangan Gambar : Program-program stunting Indocment Tarjun




Borneopos.com, Kotabaru - Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), PT ITP berkontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.  


Baca Lainnya :

Melalui berbagai kegiatan seperti seperti seminar, pelatihan dan kunjungan langsung ke desa mitra, Indocement terus konsisten mengedukasi warga sekitar.


Dalam penjelasannya kepada Borneo Pos l, SHECSR Dept. Head, Eva Ariani mengatakan bahwa "segala permasalahan terkait stunting yang berada di desa mitra, selalu di koordinasikan dengan pemerintah setempat dalam hal ini kecamatan kelumpang hilir dan Puskesmas serongga," ucap Eva, Selasa (3/6/2025)



Gambar. Pemberian makanan tambahan untuk warga desa mitra.



Selain itu, lanjut Eva untuk memastikan bahwa Anak anak yang terdiagnosa awal sebagai stunting maka PT ITP mencoba menjembatani dengan bekerjasama dengan Dokter spesialis Anak di Wilayah Kabupaten Kotabaru.


Pelaksanaan pemeriksaan terhada anak anak yang di duga stunting tersebut rencananya akan di laksanakan pada pertengahan bulan Juni-juli tahun 2025. 


Lebih jauh, Eva Ariani memaparakan saat ini PT. Indocement Tarjun bersama Kecamatan Kelumpang Hilir dan Puskesmas serongga sedang melakukan koordinasi masalah ini kepada dokter spesialis anak yang berada di Kabupaten kotabaru.


"Indocement bersama Camat Kelumpang Hilir dan Puskesmas Serongga menggandeng dokter spesialis anak untuk memvalidasi data stunting dan gizi buruk," terang Eva.


Gagasan ini kegiatan ini muncul melalui pemikiran yang panjang setelah sebelumnya di adakan edukasi baik kepada ibu ibu, maupun anak remaja, Pemeriksaan Kesehatan bulanan di setiap desa mitra, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) anak sekolah, Pemberian makanan tambahan untuk anak yang di duga stunting di sekitar desa binaan. (red)



Gambar. Rakor stunting di Desa langadai bersama stakeholder 


Baca Lainnya :




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment