- Pemkab Kotabaru Matangkan Persiapan Penjemputan Jemaah Haji 2025
- Pelindo Kotabaru dan PT AKR Tanam 1.000 Mangrove Dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup 2025
- Tenaga Ahli Bupati Audiensi ke Seluruh SKPD Samakan Visi Misi Menuju Kotabaru Hebat
- Pemkab Kotabaru Kukuhkan Pengurus Organisasi Wanita Masa Bakti 2025-2029
- Pemkab Kotabaru Sosialisasikan Perda Kawasan Tanpa Rokok
- Wabup Kotabaru Paparkan KUPA PPAS Anggaran 2025 di Rapat Paripurna DPRD
- Kampung Nelayan, Destinasi Wisata Favorit Warga Saijaan di Akhir Pekan dan Musim Liburan
- Satresnarkoba Polres Kotabaru Musnahkan Barang Bukti Narkotika
- Humas Polresta Samarinda Hadiri Rakernis di Polda Kaltim Guna Dukung Asta Cita Presiden RI
- Kurir Ekstasi Diciduk di Parkiran KTV Samarinda, Polisi Sita 30 Butir Ekstasi dan Serbuk Narkoba
Angin Kencang dan Gelombang Terjang Desa Tanjung Samalantakan, 50 Rumah Rusak!

Keterangan Gambar : Rumah warga yang terdampak angin kencang dan gelombang tinggi, Selasa (1/4/2025).
Kotabaru, Borneopos.com – Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Wakil Bupati Syairi Mukhlis memberikan bantuan simbolis kepada warga Desa Tanjung Samalantakan, Kecamatan Pamukan Selatan, yang terdampak bencana gelombang tinggi dan angin kencang pada Selasa (1/4/2025).
Baca Lainnya :
- Pemkab. Kotabaru Resmi Tutup Festival Gebyar Ramadhan 20250
- Bupati Kotabaru Serahkan LKPD T.A 2024 ke BPK Perwakilan Kalsel0
Penyerahan bantuan dilakukan pada Rabu (2/4/2025) pukul 12.10 WITA, dihadiri pejabat daerah, Forkopimda, serta perwakilan warga terdampak.
Bencana dipicu hujan lebat disertai angin kencang yang mengakibatkan gelombang tinggi menerjang permukiman pesisir Desa Tanjung Samalantakan. Akibatnya, puluhan rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan. Data sementara menunjukkan 50 rumah terdampak (27 rusak berat, 23 rusak ringan), 12 perahu nelayan hancur dan 3 jembatan kayu terputus.
Wakil Bupati Kotabaru Syairi Mukhlis menyerahkan bantuan disaksikan Kabagops Polres Kotabaru AKP Abdul Rauf, Danramil, BPBD, dan Kepala Desa Tanjung Samalantakan Hasnaini.
Kepala Desa Hasnaini, menyatakan bencana ini sebagai yang terparah dalam sejarah desa.
"Kami membutuhkan pemecah gelombang untuk mitigasi jangka panjang," ujarnya.
Wakil Bupati Syairi Mukhlis, menegaskan komitmen pemulihan pascabencana.
"Bantuan hari ini bersifat simbolis. Proses verifikasi data korban masih berlangsung untuk memastikan bantuan tepat sasaran," jelasnya.
Kegiatan berlangsung aman hingga pukul 14.15 WITA dengan pengamanan Polsek Pamukan Selatan. Pemerintah akan terus memantau perkembangan dan mendistribusikan bantuan sesuai kebutuhan.
Rencana ke depan, terus dilakukan verifikasi data korban, perbaikan infrastruktur rusak dan Kajian pembangunan pemecah gelombang. (ril/red)
Baca Lainnya :
- Laporan Dugaan Korupsi Kadis PUPR Kini Ditangani Kejari Kotabaru, Muslim: BP3K RI Akan Kawal0
- Suwanti Kandidat Kuat Gantikan Posisi Ketua DPRD Kotabaru, Jika Syairi Mundur0
Berita Kotabaru
