- OPINI | Kaji Ulang Kenaikan Tarif Air PDAM Kotabaru
- Ketua Fraksi PDIP Kotabaru, Dr. Gewsima Mega Putra: Tinjau Ulang Rencana Kenaikan Tarif Air PDAM
- Pelindo Regional 3 Kotabaru Salurkan Bantuan TJSL untuk UMKM Kripik Nanari
- Tarif Air PDAM Kotabaru Naik Mulai Agustus 2025, Begini Tanggapan Warga!
- Menteri ATR/BPN RI : 850.000 Hektare Tanah APL di Kalsel Belum Terdaftar
- PT Sebuku Tanjung Coal Serahkan Bantuan Bibit dan Pakan Ayam di Desa Sungup Kanan Kotabaru
- Ketua AWAS: Selamat HUT ke-50 PT. Indocement, Semoga Semakin Kokoh dan Terpercaya
- Pemprov Kalsel Gelar Rakor Persiapan Implementasi Manajemen Risiko Daerah 2025–2029
- Petani di Kotabaru di Tangkap, Diduga Edarkan Sabu, 17 Paket Barang Haram Diamankan Dari Rumahnya
- Beras Oplosan Beredar di Banua, Disdag Kalsel Ambil Langkah Antisipasi
Pemprov kaltara Gandeng Jurnalis Perluas Informasi Terkait Manfaat Imunisasi IPV2

Keterangan Gambar : workshop penyebaran informasi Inactivated Poliovirus Vaccine dosis kedua (IPV2)
Borneopos.com, TANJUNG SELOR - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara menggelar workshop penyebaran informasi Inactivated Poliovirus Vaccine dosis kedua (IPV2) yang diperuntukkan untuk jurnalis dan lintas sektor tingkat provinsi, Senin (5/8/2024).
Baca Lainnya :
- Wujudkan Data Akurat, Diskominfo Kotabaru Gelar Sosialisasi Dan Validasi Data E-Walidata Dalam SIPD0
- Rahmawati Zainal Sebut Produk UMKM Kaltara Miliki Potensi Bersaing Dipasar Internasional0
Kepala Dinkes Usman, SKM, M.Kes mengatakan dalam sambuatnnya, pertemuan ini bertujuan menjalin kemitraan bersama para jurnalis, media, dan lintas sektor guna perluasan informasi mengenai informasi dan manfaat imunisasi IVP2.
“Kita sampaikan untuk mendapatkan dukungan agar masyarakat mau membawa anaknya ke posyandu atau ke tempat pelayanan imunisasi,” katanya.
Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan eradikasi polio atau bebas polio pada tahun 2026.
Langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan ini melalui kampanye imunisasi, penggantian vaksin dari Trivalent Oral Polio (TOP) menjadi Bivalent Oral Polio (BOP), dan di tahun 2024 ini akan dilaksanakan pekan imunisasi nasional polio menggunakan vaksin Novel Oral Polio (NOP).
“Negara kita itu beresiko terkena polio dan ada beberapa provinsi yang ditemukan kasus polio. Untuk mengantisapasi itu di lakukanlah pekan imuniasasi Novel Oral Polio tersebut,” ungkapnya.
“Untuk di Kaltara sendiri, belum ada kasus polio,”sambungnya.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan rekomendasi SAGE WHO, Indonesia menyetujui dilaksanakan imunisasi IPV2 pada imunisasi rutin.
“Jadwal IPV yang dianjurkan pada imunisasi rutin adalah usia 4 bulan. Untuk IPV dosis pertama diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-HIB3 dan OPV4. Sedangkan pemberian IPV2 diberikan pada usia 9 bulan bersamaan dengan imunisasi campak-rubela,” terangnya.
Untuk taregtnya, ia menargetkan minimal 95 persen anak di Kaltara sudah mendapatkan imuniasasi di usia 0-7 tahun.
“Walaupun di lapangan kita ada kendala, tapi kita melakukan upaya jemput bola,” pungkasnya. (rls/dkisp/fitria)
Baca Lainnya :
- Lagi, Polres Kotabaru Bekuk Penjual Zenith0
- 28 Rumah Ludes Dijilat Sijago Merah Di Kotabaru, Kerugian Capai Milyaran Rupiah0
